NOVEL PERTAMA_KU Bagian 2 ''Gadis berbahaya''



                                                                            II



Gadis Berbahaya


Mau kemana mas radja?!!’’
Si abang yang sedang asik melamun sambil mengayuh Gazelle-nya terkaget dan hampir tercampak akibat gerakan yang tidak stabil karna jalanan ber-kerikil yang tidak rata. Namun sukur saja,ia bisa mengendalikan itu gazelle dan berhenti dengan gagah beberapa langkah dari seharusnya.
Seorang gadis berbadan kecil dengan kulit putih memakai baju panjang tanpa lengan bermotif bunga-bunga berdiri tersenyum-senyum di depan pagar biru setinggi perut.

‘’Hihihi,hampir berserak ya mas?’’kikikan si gadis meledak tanpa malu-malu.
‘’Eh,mana mungkin. Hahahaha. Tapi Jalannya mulai rusak ni di depan rumah dea’’tangkis si abang tak mau kalah.
‘’Ah malu ya? ya? ya?’’
‘’Mau kemana?kok ngebut gitu?singgah dulu yuk,udah mau magrib,kata orang tua,ga baik magrib-magrib keliaran di jalan. Entar di gondol wewe’’ lanjut gadis itu semakin kurang ajar.
‘’Emang dea percaya wewe??’’si abang balas menggoda.
‘’Ga sih,tapi udahlah yuk,sombong amat nih,si mas.’’

Si gadis kecil membuka pagarnya dan mengamit lengan si abang kuat-kuat. Wajah si abang memerah,ia tidak pernah bersentuhan dengan seorang gadis sebelumnya. Memang sih,dia dan gadis bernama dea ini sudah cukup akrab,dialah yang mendapat tugas untuk menjaga gadis kecil ini bersama anak om sugeng ketika mereka bermain-main kemana saja. Tapi itu dulu,waktu mereka masih menjadi bocah polos tanpa ingus. Sekarang tentu berbeda gregetnya.

‘’Di mana om tanto de’’?si abang berbasa basi sambil meletakkan bokongnya di kursi kayu yang berbentuk melingkar aneh di serambi rumah.
Dea mengajak masuk ke rumah sebenarnya,namun si abang merasa segan. Saat ini waktu magrib,walau dia jarang shalat,tapi dia tetap tau sopan santun mahkluk ber’agama. Sukur saja keluarga dea ber’agama Kristen,kalau tidak,dia pasti sudah di tendang keluar karna bertamu di waktu yang tak tepat buat umat islam.

‘’Papi kan lagi di Kalimantan,grogi ya sampai lupa begitu?’’godaan dea muncul kembali.
-Ayah dea adalah kolonel udara Soetanto-komandan I pasukan gerak tjepat(PGT)yang telah di terjunkan di perbatasan Malaysia-

‘’Oya, hahahaha.’’si abang tertawa dengan sangat kaku. ‘’ampun deh’’batin-nya.
‘’Mau minum apa mas radja-ku’’?
Aih,aih,mati kita’’pikir si abang,pake’kata’’KU’’ segala lagi.

Mulai saat ini mari kita menyebut si abang dengan radja saja. Nama lengkap-nya adalah Radja Putramarhaen. Ayahnya seorang soekarnois sejati,karna itulah ia di beri nama putramarhaen,anak dari kaum marhaen. Kaum tani seluruh Indonesia.
Maka wajar saja kalau sang ayah meledak marah di affair madiun setelah mendengar dari corong RRI,pidato dari si bung besar yang menyuruh rakyat Indonesia untuk memilih soekarno-hatta atau musso-amir.

‘’Oya,mas tadi mau kemana?’’akhirnya sikap dea mulai terlihat bersahabat tanpa nada menggoda.
‘’Mau ke aula perjuangan. Ada pertemuan,lalu mau menginap di rumah pak Soedjono.’’
‘’Kamu mau pergi de?kok pakai baju begini?apa ga takut di razia Pesindo’’?kali ini malah radja yang mulai menggoda.
‘’Halah,udah tahun kapan ni loh mas,Pesindo kan udah ganti nama.’’wajah dea terlihat mengejek.
‘’Emang sih,tapi kelakuan tetap sama kan?’’balasnya tak mau kalah.
‘’Sama gimana?coba,ayo coba terangkan sama dea.’’kini dea mulai serius. Matanya menyipit dengan rahang yang kelihatan mengeras.
Gadis ini,di pandang dari manapun memang mempesona,pikirnya. Kulitnya putih kemerahan namun tanpa bintik seperti gadis-gadis londo. Rambutnya hitam sebahu dengan potongan bergaya boop. Walau tubuhnya kecil-bahkan masih ada yang menyebutnya anak SD sekedar untuk mengejek-namun selalu sesuai dengan gaya berpakaiannya. Hidungnya kecil namun bertulang tinggi. Dan,yang paling mempesona adalah bibirnya,merah dan penuh seperti buah strawberry.
Di saat si gadis kelihatan ingin mengajak berdebat,radja malah tega-teganya mengukur kecantikan si gadis. Tapi apalah dosa’nya mengagumi keindahan mahkluk ciptaan tuhan? Memang benar benar indah pikirnya.

‘’Ga kok de,oya, Mas pergi sekarang boleh?takut ketinggalan rapat de.’’ lelaki memang pintar menghindari masalah.
‘’Oh,ya sudahlah. Hati hati ya.’’jawab dea ketus karna merasa di sepelekan. Buktinya radja tidak mau melayani tantangan debat-nya. Itu yang ada di pikirannya.
Radja jadi serba salah. Ia tergugup-gugup berdiri dan mencari cari mata dea. Namun kini pandangan dea sudah tidak ramah lagi.

‘’Emang dimana letak kesalahanku?pikirnya.
Dea berdiri dan berjalan melewati radja. Namun teringat akan sebuah adat timur,dea masih bisa mengucapkan ‘’hati-hati mas.’’-walau kini tanpa senyum- Dan tinggal si radja yang menjadi galau di atas sepeda-nya. ‘’benar-benar gadis berbahaya’’pikirnya.
                                           
                                                                
                                                               *

Categories: Share

Leave a Reply